Selasa, 24 November 2009
bangunan rasionalis
interior modern
Gambar di atas adalah salah satu contoh interior ruangan dapur yang memakai prinsip arsitektur modern. Jika kita lihat interior ini sangat mengusung fungsi ruang dalam desain ini adalah dapur. kesan simple, bersih, fungsional, stylish, trendy, up-to-date dari desain ini dapat kita lihat dari penggunaan furnitur-furniturnya. kursi dan meja makan yang sangat simple tapi stylish. kitchen setnya yang mengutamakan penggunaan peralatan elektronik yang fungsionalis dan tidak rumit. Kesan bersih sangat terasa dari interior ini dikarenakan tidak adanya penggunaan ornamen-ornamen yang terkesan rumit. Desain ini sangat cocok untuk masyarakat perkotaan yang menuntut gaya hidup cepat, fungsional dan efisien.
Interior Art nouveau
Senin, 23 November 2009
PENGARUH ILMU PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI TERHADAP PERKEMBANGAN ARSITEKTUR
- Pengaruh Psikologi
Ilmu psikologi arsitektur yang mengemukakan antara lingkungan fisik, khususnya yang berkaitan dengan penurunan kualitas fisik serta timbulnya gangguan terhadap perilaku dan gangguan terhdap keseimbangan alamiah akibat intervensi manusia melalui pembangunan fisik. Atau scara garis besarnya menyatakan hubungan antara suatu bangunan dengan perilaku manusia.
Keterkaitan arsitektur dengan dunia ilmu psikologi menimbulkan pemikiran tentang fungsionalisme yang muncul dan berkembang yaitu adanya tingkat efektifi dan efisiensi.
Fungsionalime juga menimbulkan adanya anggapan bahwa arsitektur dan psikologi berbanding lurus, saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan yang diungkapkan dalam suatu konsep. Konsep bersifat mengikat, mengatur, mewajibkan dan mencampuri. Dalam hal ini konsep mengatur bagaimana suatu karya arsitektur dapat membuat penikn[matnya meraa nyaan dan puas terhadap karya tersebut.Seperti yang dikatakan oleh Eugene Emmanuel Viollete le Duc, seorang arsitek Prancis bahwa para arsitek pada abad XII dan XIII yang membuat plafon Nave (ruang tengah gereja) yang sangat tinggi, adalah bukan semata-mata karena murni keinginan simbolis, tetapi semata-mata agar bisa mendapatkan udara dan cahaya agar tidak gelap dan lembab. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pikologi terhadap gaya-gaya arsitektur.
Pada jaman renaisance di awal abad XVI , disaat jayanya para perupa-perupa fenomenal seperti Leonardo Da Vinci, Michelangelo, Bramante dan Raphael, aspek psikologi kental dipakai dalam berkarya. Seperti pada contoh karya Michelangeo, piazza del Campidoglio di Roma tahun 1540 di bawah ini.
Puncak dari pemakaian aspek psikologi dalam arsitektur klasik yaitu pasa masa arsitektur Baroque pada abad XIX yang diteruskan oleh arsitektur art nouveau pada awal abad XX.
Ada lagi karya dari Charles Jencks yang beraliran post modern dipengaruhi oleh unsur linguistik dan unsur pengetahuan yang di dapat dari psikologi dalam perancangan.
Seoran tokoh arsitektur Vitruvius mengungkapkan bahwa sebuah bangunan akan berbeda tampilan dan kesannya bila dilihat dari jarak-jarak yang berlainan, baik dari sisi interior maupun eksteriornya. Ini mengindikasikan bahwa pandangan - pandangan yang memperlihatkan peranan psikologi dalam karya-karya arsitektur secara tertulis sudah ditemui sejak awal.
Dalam arsitektur modern paham funsionalisme ditandai dengan munculnya istilah international style pada Pameran Arsitektur Modern di New York pada tahun 1992 oleh Henry Russel Hitchcoockdan Philip Johnson. Tapi, oleh para kritikus karya mereka sama ekali tidak ada memasukkan unsur psikologi. Dapat kita lihat karya dari Philip Johnson, T Building di New York pada tahun 1978 pada gambar di bawah ini.
Nilai-nilai komersil juga ikut mempengaruhi psikologi dalam arsitektur. Niai-nilai itu seperti standarisasi dan rasionalisai dalam karya-karya arsitektur.
Dalam dunia arsitektur, sebenarnya telah lama tumbuh dan berkembang rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap desain para arsitek yang sering juga disebut sebagai desain egosentrik, yaitu desain bangunan yang terlihat hanya sebagai sebuah sarana pemenuhan kepuasan atas kebutuhan estetik dan self-affirmation (penegasan diri) dari arsitek itu sendiri. Tapi anggapan tersebut dapat dihilangkan dengan adanya ilmu pikologi yang berkembang di dalam arsitektur.
- PengaruhTeknologi
Pada jaman sekarang ini, tenologi sangat berkembang pesat dan mempengaruhi segala aspek kehidupan, tidak terkecuali dunia arsitektur. Teknologi mulai mempengaruhi dunia arsitektur yaitu pada awal tahun 1970. Hal terebut dapat terlihat pada karya Renzo Piano yaitu Pusat Georges Pompidou di paris yang menggunakan material-material kaca dan logamdengan mengekspose secara transparan bentuk-bentuk jaringan dalam bangunan serta udah mulainya penggunaan escaator, wallkways da ornamen-ornamen di luar gedung yang menggunakan pemanfaatan teknologi.
Pada masa masa revolusi industri teknologi sangat berkebang pesat. Ciri bangunan yang berkembang adalah ciri bangunan pabrik. Hal ini dilatar belakangi oleh perkembangan industri dan teknologi pada saat itu, bangunan-bangunan lebih mengutamakan efesiensinya, dimana grid-grid yang diambil biasanya teratur dan lurus,dan ornamen sangat jarang dipakai.
Teknologi pengambilan keputusan (decision support system) pada disain arsitektur sampai perencanaan kota sejak akhir 90-an juga telah banyak dibanjiri dengan teknologi komputer yang sangat interaktif.
Bagaimana sebuah bentuk bangunan terwujud adalah hasil dari evolusi teknologi terhadap material. Apabila kita mengambil sudut pandang arsitektur tradisional, arsitektur modern atau jenis sebutan arsitektur lainnya oleh manusia, suatu bangunan memiliki elemen pembentuk yang lebih kecil yaitu, material dan teknologi bangunan. Teknologi material memiliki hub timbal balik dengan teknologi struktur.
Dengan ditemukannya teknologi transportasi vertikal, teknologi penghawaan serta mesinmesin utilitas lainnya, memungkinkan diciptakannya karya-karya arsitektur yang kompleks maupun gedung-gedung pencakar langit. Dengan berkembangnya sistem rekayasa konstruksi, memungkinkan pembangunan pencakar langit secara cepat, pemanfaatan ruang-ruang bawah tanah secara efektif dan pemanfaatan teknologi lainnya.
art visionary
Arsitektur Visionary adalah nama yang diberikan kepada arsitektur yang secara tertulis atau mempunyai kulitas Visionari. Tokoh-tokohnya seperti, É tienne-Louis Boullée, Claude Nicolas Ledoux, Jean-Jacques, Giovanni Battista Piranesi, Antonio Sant'Elia dan Buckminster. Arsitektur ini lebih mengutamakan cara-cara dengan teknologi yang tinggi dan tidak menyukai cara-cara tradisional ataupun konvensional serta selalu memikirkan gagasan-gagasan baru. Arsitektur ini berisikan keoptimisan dan ambisi positif.
Contoh dari arsitektur visioner ini adalah gedung guru riau seperti yang terlihat pada gambar. Dari bentuknya saja kita dapat melihat bagaimana pembuatannya yang melibatkan teknologi yang tinggi dan berbeda dari bentuk lainnya. Pengurangan penggunaan ornamen bahkan cenderung tidak ada pada bangunan ini membuat bangunan ini jauh dari kesan clasic ( arsitektu lama / tradisional ).
art historiscism
Arsitektur historicism adalah arsitektur yang mengambil bentuk-bentuk lama tetapi dengan dimensi dan ukuran berbeda. Aliran ini sempat mendatangkan kontrofersi karena dianggap tidak sesuai dengan parkembangan zaman. Aliran ini dimulai sejak tahun 1960-an yang merupakan final arsitektur klasik. Dimulai dari kesadaran akan gothic seperti, gaya yang sangat tegak lurus, fasad bangunan memiliki dekorasi berkisi-kisi dan sebagainnya. Gaya lain yang dipakai antara lain greek, classical, romanesque. Penggunaan besi, kaca dan baja lebih diperbanyak dan batu tidak lagi satu-satunya elemen konstruktif. Penggunaan ornamen sangat ditekankan dalam arsitektur ini.
Tokoh-tokohnya antara lain, Aero Sarinen, Philip Johnson, Robert Venturi, Kisho Kurokawa, Kyonori Kikutake.
Contoh bangunannya adalah Universitas Virginia di Charlottesville yang dibangun oleh Thomas Jefferson yang menjunjung gaya Prancis. Antara satu ruang dengan ruang lainnya dihubungkan oleh dua buah titik yang terdapat di dua buah garis yang meregangkan dari gedung pusatnya. Pengulangan bentuk dan penggunaan ornamen – ornamen membuat kesan klasik sangat terasa pada bangunan ini.
romantisme arsitektur
ARSITEKTUR ROMANTICISM
Aliran ini sangat menonjolkan sisi estetika dalan seni dan sastra sehingga lebih banyak menggunakan imajinasi maupun hal-ha yang yang bernilai eksotis seperti mengambil dari alam. Lebih berfungsi mengangkat peradaban dan elemen-elemen seni asli dalan artian diluar model klasik maupun rasional dan lebih cenderung pada gaya arsitektur masa lalu. Tujuan dari aliran ini adalah dapat menjelajahi ke dalam keinginan manusia yang ideal dan harmonis. Karena lebih banyak melibatkan imajinasi, bangunan-bangunan yang dihasilkan lebih cenderung lari dari kenyataan maupun realita yang ada.
Aliran ini tidak hanya dapat kita lihat dari bentuk luar bangunannya tetapi dapat juga dipakai dalam interior suatu bangunan. Seperti dalam pemilihan warna catnya maupun dalam pemilihan furnitur-furnitur dan aksesoris yang dipakai.
Tokoh-tokoh dalam aliran ini seperti Hans Hollein (1972) dan Lucien Kroll (1974).
Contoh bangunan yang memakai aliran ini adalah Gereja Santa Maria yang dibangun pada abad XVI yang terletak d Roma. Bangunannya sangat menonjolkan nilai historis dari bangunan tersebut. Jauh dari kesan rasional sehingga sulit dicerna oleh akal fikiran apa makna dari bangunan tersebut. Penggunaan banyak ornamen-ornamen semkin menonjolkan nilai estetika dari bangnan ini. Bangunan ini memadukan antara nilai estetika yang dibentuknya dengan niai sejarah dari bangunan ini ( sastra ).
Contoh lain dari aliran ini seperti, asrama mahasiswa Lambert, banguna the best – USA di Sacramento dan banyak lainnya.
arsitektur rasionalisme
Tokoh-tokoh aliran ini seperti, Le Corbusier dan Pierre Jeanneret (1923), Henry Sauvage dan Frantz Jourdan (1926), Auguste Perret (1922-1924), Auguste Perret(1902-1903), Tony Garnier (1909)dan banyak lainnya.
Ciri-ciri dari bangunan ini dapat kita lihat dari contoh di bawah ini. Bangunan ini sangat memaksimalkan lahan konstruksi,dan strukturnya pun terlihat. Sama sekali tidak menonjolkan unsur estetika dan tidan adanya penggunaan ornamen-ornamen maupun hiasan, sehingga hanya terlihat suatu bangunan yang berbentuk balok. Penekanan pada dimensi waktu dapat kita lihat dari jendela-jendela yang lebar, jarak antar kolom yang relatif lebar tapi saling berhubungan secara berkesinambungan.
Contoh lainnya seperti, Maison La Roche, La Samaritene, gereja Notre Dame du Raincy dan Apartment House yang terletak di Paris, AEG High-Tension Plant yang teretak di Berlin. Goldman & Salatsch Building di Wina dan banyak lainnya.
>,<